Air di bumi ini mengalami siklus perputaran yang unik. Kita menemukan air dari dalam tanah, ada juga di laut, sungai, danau, tapi air tersebut tidak layak konsumsi. Kemudian air-air di permukaan bumi itu menguap ke langit, menjadi awan-awan, sewaktu-waktu turun menjadi hujan, lalu air hujan membasahi tanah, sebagian merembes ke dalam tanah dan menjadi tambahan sumber mata air yang layak dikonsumsi, lalu sebagian lagi mengalir ke sungai atau laut untuk nantinya berubah jadi hujan lagi.
Di Indonesia, musim cuma ada 2. Hujan dan kemarau. Sedikitnya musim yang kita miliki, memberikan kemudahan dalam pengelolaan bangunan. Namun kadang masih ada yang salah dalam membangun rumah atau bangunan lain yang bisa bertahan pada 2 musim tercinta kita ini. Terlebih untuk musim hujan.
Baca Juga : 4 Pipa PVC Terbaik di Indonesia
Dampak Hujan Pada Bangunan
Curah hujan yang tinggi, dapat memberikan beberapa dampak seperti:
- Muncul rembesan air dari atap atau dinding
- Terjadi pergeseran tanah
- Dinding retak-retak
Anda perlu memperhatikan bagian dinding, atap dan aliran air pada sistem perpipaan Anda. Terlebih jika atap yang Anda gunakan adalah tipe atap datar. Untuk membuat air hujan mengalir dari atap ke bagian bawah, Anda butuh memperhatikan kemiringan atap dan pipa.
Tips Membangun Rumah di Area dengan Curah Hujan Tinggi
Tips 1: atap bangunan yang paling cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi adalah atap yang dapat menjadi payung bagi bangunan. Perhatikan bentuk payung, ada bagian yang menjulang tinggi dan kemiringan yang baik untuk membuat hujan mengalir ke bawah.
Jatuhnya air hujan dari ujung payung atau atap rumah, kebanyakan masih memberikan cipratan yang dapat membasahi tembok, dinding rumah atau kaki bangunan. Perlindungannya memang tidak sempurna. Namun ada cara untuk mengatasi masalah ini. Yaitu dengan memperhatikan kemiringan atap yang sesuai dengan luasan atap. Buat dia lebih panjang yang Anda perkirakan percikan di bawahnya tidak mengenai dinding.
Tips 2: atap berbentuk payung banyak digunakan untuk rumah lantai 1 atau lantai 2. Jika lebih tinggi lagi, biasanya memakai atap datar. Butuh penanganan khusus supaya air tidak tertahan di bagian atas sehingga menyebabkan kebocoran.
Apa yang harus dilakukan? Yaitu membuat bagian atap memiliki kemiringan untuk mengalirkan air di bagian atas menuju bawah. Gunakan pipa untuk mengalirkan air tersebut dengan aman sampai ke bawah. Dengan begitu air tidak akan menggenang di bagian atap.
Tips 3: gunakan material atap yang tepat seperti genteng yang berbahan tanah liat. Boleh juga menggunakan atap bahan metal yang memiliki keuntungan dapat mengalirkan air hujan dengan cepat.
Akan tetapi, Anda juga harus lihat-lihat kondisi lingkungan di sekitar. Misalnya Anda tinggal di pantai, kadar garam yang tinggi dapat merusak atap yang berbahan besi atau metal. Alirkan air hujan dari atap ke drainase yang berada di sekitar bangunan untuk menghindari material-material besi di rumah Anda berkarat lebih cepat.
Tips 4: menggunakan sistem drainase air hujan yang memanfaatkan ketinggian bangunan sebagai hydraulic head untuk menciptakan efek sifon yang bisa mempercepat aliran drainase pada atap menuju aliran bagian bawah. Sistem ini dikenalkan oleh Rucika, bernama Rucika Syphonic System.
Kita memperhitungkan teknik hidrolik air hujan, mengontrol pembentukan tekanan di dalam sistem pipa dan mencapai batas kapasitas drainase yang tinggi dalam bangunan. Sistem ini dirancang berdasarkan aliran pipa dengan air. Memberikan desain pipa yang dirancang khusus untuk mengatasi musim hujan yang selalu datang setiap tahunnya.
Mulai konsutlasikan kebutuhan Pipa PVC untuk rumah atau konstruksi Anda dengan Harga Pipa PVC. Hubungi kami sekarang,