Air Bersih dan Sanitasi: Menjaga Pola Hidup Sehat

Air Bersih dan Sanitasi: Menjaga Pola Hidup Sehat di Tempat Penuh Tinja

Di Indonesia, orang-orang masih banyak mengkonsumsi air tanah untuk melepas dahaga. Kebanyakan merebusnya dahulu baru dikonsumsi. Ini tidak salah, tapi ada satu hal yang membuat rakyat Indonesia harus mulai waspada dengan kebersihan air yang mereka konsumsi sehari-hari ini.

Badan Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan bahwa kualitas air minum rumah tangga pada tahun 2020 menemukan bahwa hampir 70% dari 20 ribu sumber air minum rumah tangga di Indonesia tercemar oleh tinja.

Baca Juga : 5 Jenis Pipa Untuk Instalasi Air

Kondisi ini turut menyebabkan penyebaran penyakit diare yang menjadi penyebab utama kematian pada balita. Berdasarkan data dari UNICEF, 1 dari 30 anak meninggal sebelum memasuki usia layak masuk Sekolah Dasar (SD) yang disebabkan oleh diare. Bahkan di beberapa kabupaten di Indonesia Timur, rentangnya bisa mencapai 1 dari 10 anak meninggal karena diare.

Yang Harus dilakukan agar Kebersihan Air Terjaga

Hati-hati dengan minuman Anda di rumah. Benarkah itu air bersih? Bagaimana baunya? Yakin itu tidak tercemar oleh tinja? Jika benar, yakin itu bersih, maka santai saja.

Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga air bersih dari sumber mata air Anda atau sumur di rumah:

  1. Mendukung infrastruktur yang memadai bagi masyarakat, pemerintah harus turun tangan membantu mempersiapkan air bersih bagi masyarakat
  2. Memberikan edukasi akan pentingnya pola hidup sehat dan bersih. Sebagai masyarakat juga perlu mencoba belajar mengedukasi diri sendiri mengenai hidup sehat dengan menjaga kebersihan air
  3. Minum menggunakan air matang jika Anda minum dengan air tanah dari sumur yang terjaga kebersihannya (tidak tercampur tinja)
  4. Jangan melakukan praktik buang air besar sembarangan secara terbuka. Jangan pula membuat septictank yang dekat dengan sumur Anda atau sumur tetangga
  5. Mandi dua kali sehari menggunakan air bersih
  6. Membutuhkan fasilitas sanitasi yang mendukung

Yang paling butuh perhatian khusus adalah jarak membuat septictank dan sumur. Di Indonesia jarak air bersih dan kotor ini sangat membuat miris. Di wilayah Anda tinggal tidak begitu kan?

Bayangkan jika sumur Anda didekatnya ada galian lubang berisi kotoran. Kemanakah rembesan air kotoran itu pergi? Tidak mungkin diam di satu tempat. Bisa saja mengalir ke sumur berisi air bersih yang setiap hari Anda minum.

Butuhnya Fasilitas Sanitasi yang Mendukung untuk Kehidupan Masyarakat

Berdasarkan data tahun 2019 oleh WHO, menunjukkan sekitar 25 juta penduduk Indonesia masih belum menggunakan fasilitas sanitasi. Lebih dari 9% rumah tangga masih menggunakan praktik buang air besar secara terbuka. Sehingga membuat praktik BAB secara terbuka jumlahnya makin menjadi-jadi.

Kita perlu sanitasi. Adapun contoh penerapan dari sanitasi meliputi: penerapan sarana pembuangan kotoran manusia atau tinja, tempat pembuangan sampah, saluran pembuangan limbah dan menyediakan fasilitas penyediaan air bersih.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, ini akan membantu menjaga kebersihan air tanah kita. Jangan sampai air tanah dan tinja menyatu. Mimpi buruk terbesar, membayangkan saja sudah membuat jijik. Minuman Anda terkontaminasi kotoran Anda sendiri. Diharapkan fasilitas sanitasi segera menyebar luas ke seluruh negeri tercinta kita.

Untuk konsultasi mengenai Pipa PVC untuk air bersih dan kotoran pembuangan hubungi Harga Pipa PVC.\

banner-hargapipapvc